Ini Dia, Tanda-Tanda Bahwa Kamu Butuh Refreshing Di Tengah Kesibukan Pekerjaan.
Namanya kerja itu pasti capek.
Sekalipun cuma duduk tenang menghadap ke komputer atau laptop. Karena yang
diajak berpikir keras adalah otak. Dan ketika rasa lelah itu datang, kamu
merasa ingin resign dari tempat kerja, padahal ketika kamu capek
kerja yang perlu kamu lakukan bukannya mengundurkan diri, tapi membahagiakan
diri.
Jangan buru-buru ambil keputusan
mengundurkan diri dari tempat kerja. Kalau gejala-gejala ini yang kamu
tunjukkan, kamu sebenarnya cuma butuh istirahat sejenak. Coba gih piknik aja
sana!
1. Kamu tidak lagi
menemukan gregetmu dalam bekerja, karena tiap hari yang kamu lakukan itu-itu
saja
![]() |
favim.com |
Awalnya sih kamu merasa
bosan sama kerjaan kamu yang rutinitasnya selalu itu-itu saja. Padahal
pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang awalnya begitu kamu inginkan. Namun
seiring berjalannya waktu, dan pekerjaanmu sudah memasuki usia tahunan,
semangat yang dulu kamu miliki mulai luntur.
Jangan dulu mikir bahwa
kamu udah nggak cocok lagi sama pekerjaan kamu, karena kamu hanya lelah dan
perlu istirahat sejenak. Coba deh lakukan beberapa inovasi baru. Mulai dari
menata ulang meja kerja, menentukan target baru, sampai mengajukan cuti untuk
rehat sejenak.
2. Semakin hari kinerja
otak dan tenagamu kian tak maksimal, tiap hari rasanya malas untuk pergi kerja
![]() |
unsplash.com |
Lima hari dalam seminggu
berkutat dengan tumpukan pekerjaan membuat otakmu dipaksa bekerja dengan
kerasnya. Belum lagi jika ada jam lembur yang memaksamu untuk pulang lebih
larut dari biasanya, rasanya pasti lelah luar biasa.
Begitu pagi hari kamu
membuka mata, rasanya pasti enggan bangkit dari tempat tidur dan ingin meneruskan
memejamkan mata saja bukan? Seolah bantal dan kasur punya jerat lebih untuk
menahanmu tinggal.
Jika hal ini mulai kamu
rasakan setiap paginya, coba untuk menyempatkan jalan-jalan tiap pagi walau
hanya sekitar rumah. Bangunlah lebih awal dan kemudian sempatkan jalan-jalan
walau hanya sekitar 15 menit, itu akan membuatmu lebih bersemangat setelahnya.
3. Kamu mulai tak bisa
mensyukuri pendapatan yang kamu miliki. Dan berpikir mencari pekerjaan lain
yang lebih menjanjikan
![]() |
favim.com |
Sebenarnya penghasilanmu
kini bisa dibilang cukup, apalagi kamu masih sendiri dan belum memiliki
tanggungan yang banyak. Namun karena lelah dan rasa bosan, kamu mulai tidak bisa
mensyukuri penghasilanmu saat ini.
Percayalah, memiliki
pekerjaan sepertimu banyak dicita-citakan orang di luar sana. Jika kamu
memutuskan untuk berhenti, apa kamu yakin bisa mendapatkan pekerjaan dengan
penghasilan yang lebih dengan segera?
4. Tidak ada lagi visi
dan misi yang membuatmu bersemangat lagi untuk bekerja dan rasanya ingin
seharian di rumah
![]() |
unsplash.com |
Ketika kamu ingin
beranjak ke tempat kerja, tidak ada lagi keinginan yang membuatmu bersemangat.
Yang ada malah kamu malas-malasan dan tak ingin pergi. Kamu sudah membayangkan
setumpuk pekerjaan, wajah teman-teman satu kantor yang sama suntuknya, dan
wajah galak bosmu.
Dulunya kamu selalu
bersemangat karena mengingat bahwa pekerjaan seperti itulah yang memang kamu
harapkan. Atau kamu selalu bersemangat kembali bekerja tiap terbayang wajah bangga
kedua orangtuamu. Selain itu kamu juga ingin memiliki pencapaian yang tak
setengah-setengah. Namun dalam beberapa saat semua visi dan misimu hilang hanya
karena rasa malas yang kian kuat menyelimutimu.
Jika sudah mulai
merasakan hal itu, tak ada salahnya untuk sekadar menelepon dan menanyakan
kabar orangtua, ingat-ingat lagi bagaimana perjuanganmu untuk mendapatkan
pekerjaan tersebut yang tentu banyak jalan berliku menyertaimu. Kalau perlu
segera berkemas, lalu pulang ke rumah orangtua. Hal ini akan menjadi pengisi
semangat yang baru.
5. Kamu mulai sering
membayangkan masa-masa saat kamu jadi pengangguran. Jadi pengen kembali ke masa
itu ~
![]() |
unsplash.com |
Kamu yang butuh piknik
biasanya sih mulai membayangkan bebasnya masa-masa saat kamu jadi pengangguran
dulu. Keseharianmu hanya dihabiskan di depan televisi, tidur, makan, dan
terulang terus seperti itu. Tampak menyenangkan karena otakmu tidak dapaksa
untuk bekerja yang melelahkan.
Perlu kamu sadari bahwa
lebih baik lelah bekerja daripada lelah tidur-tiduran yang tidak menghasilkan
apa-apa. Hidupmu tak akan kamu habiskan sia-sia tanpa menghasilkan apa-apa,
bukan?
Menganggur memang terasa
menyenangkan dan tak membuatmu lelah, namun kamu yang sudah dewasa ini apa
tidak malu menggantungkan hidupmu pada orangtua terus menerus? Kamu sendiri
pasti sudah tahu jawabannya.
6. Ketika lelah bekerja,
pahamilah bahwa kamu sudah jadi pekerja keras selama ini. Dan hadiahi diri
sendiri dengan piknik sesegera mungkin
![]() |
weheartit.com |
Jangan terlalu
terburu-buru mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaanmu yang sekarang.
Lelah memang, tapi kamu mampu melewatinya selama ini dan itu menunjukkan bahwa
kamu adalah pekerja keras.
Pahamilah bahwa ketika
kamu lelah, belajarlah untuk beristirahat dan bukan menyerah. Kalau bisa,
piknik dan keluar dari rumah walau cuma sehari atau dua hari. Pergilah ke
pantai atau ke puncak yang menawarkan pemandangan nan cantik untuk kamu sekadar
melepas penat dan lelah. Badan dan otakmu butuh diajak piknik, biar saat
kembali pada rutinitas, kamu akan kembali segar dan nggak panik.
Intinya sih cuma satu. Kalau capek
bekerja ya istirahat, bukannya malah menyerah. Kecuali kamu mau menyesal
nantinya.
Sumber artikel : www.hipwee.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar